Langsung ke konten utama

Instalasi BackTrack

Proses instalasi BackTrack cukup mudah, hampir sama dengan instalasi OS Linux lainnya. Yang harus diperhatikan, bahwa jenis format harddisk untuk Linux berbeda dengan Windows. Kalau Windows menggunakan jenis format FAT32/NTFS, sedangkan Linux menggunakan jenis format ext.

Oke, gak usah panjang lebar penjelasannya, langsung to the point, gimana sih instalasi BackTrack? Lanjuttt......



  1. Diasumsikan bahwa Anda sudah menyiapkan 1 partisi kosong. Terserah dalam bentuk jenis formatnya apa, cuma saya kebetulan make contoh hardisk kosong dengan jenis format FAT32.
  2. Siapkan CD atau USB installer BackTrack dan atur komputer Anda agar dapat melakukan booting dari CD atau USB.
  3. Setelah berhasil booting dari media optik atau USB, diamkan sejenak agar komputer menjalankan BackTrack secara Live CD, hingga muncul tampilan konsol. Lalu ketikkan command "startx" sehingga akan muncul GUI dari OS BackTrack.
  4. Setelah itu klik 2x ikon Install Backtrack, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:



    Pilih jenis bahasa instalasi yang akan digunakan. jika sudah, klik tombol forward. Klo saya karena lagi belajar bahasa Inggris, jadinya saya pilih English, hehehe....
  5. Kemudian pilih lokasi Anda, jika sudah klik tombol Forward.

  6. Pilih jenis layout keyboard Anda. Klo buat kita sih disarankan milih model yang USA. Anda juga dapat melakukan ujicoba apakah papan keyboard Anda sudah memberikan hasil input yang tepat pada field kosong di bawah.



    Klo sudah yakin dengan pilihan layout keyboard Anda, silahkan klik tombol Forward untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
  7. Nah ini dia nih bagian yang agak menyeramkan, hehehe... Cuma becanda kok guys.. cuma emang sih risikonya agak bikin deg2an juga... Tahap ini adalah penentuan di partisi mana kita akan melakuakn instalasi BackTrack di PC kita.

    Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya telah menyediakan satu hardisk partisi kosong dengan format FAT32. Pada kenyataannya mungkin akan berbeda dengan PC Anda yang akan terdiri dari beberapa partisi hardisk, dimana mungkin salah satunya telah terinstal OS lain. Namun diharapkan dengan urutan contoh berikut, Anda sudah bisa mengambil inti dari pemilihan/pembuatan partisi untuk BackTrack sehingga Anda akan terhindar dari kasus kehilangan data atau salah pilih partisi Windows Anda :p



    Pilih "Specify partitions manually (advanced)" untuk melakukan pemilihan partisi yang akan diinstal BackTrack. Lalu klik tombol Forward sehingga muncul tampilan seperti ini:



    Dari gambar di atas terlihat saat ini saya memiliki sebuah partisi kosong dengan ukuran 12 giga dan terformat FAT32. Karena saya hanya mempunyai size hardisk 12 giga, saya berencana akan membagi menjadi 2 bagian, yaitu 10 giga untuk lokasi data2 OS BackTrack, dan sisanya 2 giga untuk SWAP.

    Kemudian pilih partisi tersebut (/dev/sda1/) lalu klik tombol Change sehingga muncul tampilan berikut:



    Saya isi field-field yang tersedia seperti pada gambar di atas. Mungkin ada yang bertanya, bagian Mount Point kok diisi karakter "/", jawabannya karena partisi tersebut akan kita jadikan sebagai root atau media penyimpanan file sistem dari Linux. Setelah selesai, klik tombol "Ok". Maka akan muncul tampilan seperti berikut:



    dari gambar di atas, terlihat bahwa kita sudah berhasil menciptakan partisi baru dengan format ext4 dan memiliki size sekitar 10giga, namun ternyata masih ada free space sebesar 2884 MB. nah free space inilah yang akan saya jadikan SWAP. Ada yang bilang ukuran partisi untuk SWAP agar Linux dapat bekerja secara optimal adalah 2x ukuran RAM komputer kita. Tapi kembali kepada Anda enaknya mau dikasih berapa ukuran SWAP nya :p

    Pilih free space tersebut, lalu klik tombol "add" sehingga akan muncul tampilan seperti berikut:



    Lalu saya mengisi form yang tersedia seperti gambar di atas, dan klik tombol "Ok" jika sudah selesai. maka akan mucul tampilan sebagai berikut:



    Terlihat bahwa kita sudah memiliki 2 buah partisi baru dengan ektensi ext4 dan swap. Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan tahap terakhir.
  8.  Klik tombol "Install" untuk melakukan proses instalasi. silahkan tunggu beberapa menit.

  9. Jika proses instalasi sudah selesai, restart kompi Anda. Jangan lupa atur ulang kompi Anda agar booting dari hardisk. Kemudian login OS BackTrack dengan user default "root" dan password "toor"

Mudah kan...? Klo mau aman, mungkin bisa dipertimbangkan melakukan percobaan dengan menggunakan aplikasi virtual komputer seperti VMware dkk, agar mencegah terjadinya kehilangan data saat melakukan pembuatan partisi baru pada hardisk Anda.

Selamat mencoba.....

Komentar

Anak'e Bapak ku mengatakan…
thanx gan... berguna skali infonya bwt newbie kya ane....
Anonim mengatakan…
maaf gan,baacktrack bisa di instal dalam windows gak, contohnya seperti ubuntu
Anonim mengatakan…
maaf gan saya mau tanya backtrack bisa di instal dalam windows g?
Anonim mengatakan…
maaf gan saya mau tanya backtrack bisa di instal di windows
Agoss Aurell mengatakan…
terima kasih ya guys ...
Ini sangat Berguna bagi saya ...

Saya juga mau tau tentang ...
sistem operasi lain nya ...

makasih yha guys ...
:)

Postingan populer dari blog ini

DNS Spoofing

DNS Spoofing adalah salah satu metode hacking Man In The Middle Attack (MITM). Hampir sama konsepnya dengan ARP Spoofing, tapi yang membedakan adalah Attacker akan memalsukan alamat IP dari sebuah domain. DNS adalah Domain Name Server, yaitu server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti www.yahoo.com, www.google.com, atau www.facebook.com. DNS berfungsi untuk mengkonversi nama yang bisa terbaca oleh manusia ke dalam IP addresshost yang bersangkutan untuk dihubungi. Jadi ketika target melakukan request terhadap sebuah alamat domain dengan alamat IP A, dengan DNS Spoofing, oleh gateway request user tersebut akan di forward ke alamat IP palsu dari attacker. Oke, saatnya kita kita mencoba melakukan DNS Spoofing dengan menggunakan aplikasi

ARP Spoofing (Soft Way)

Jika artikel saya sebelumnya mencoba menjelaskan langkah-langkah melakukan ARP Spoofing dengan cara konvensional tanpa bantuan tools khusus (istilah lebay nya hard way ), kali ini saya akan mencoba lagi berbagi cara melakukan ARP Spoofing dengan menggunakan tool ARP Spoofing yaitu Ettercap. ARP Spoofing adalah sebuah teknik penyadapan oleh pihak ketiga yang dilakukan dalam sebuah jaringan LAN. Dengan metode tersebut,  attacker  dapat menyadap transmisi, modifikasi trafik, hingga menghentikan trafik komunikasi antar dua mesin yang terhubung dalam satu jaringan lokal (LAN).

Remote Shell Memanfaatkan Buffer Overflow Exploitation

Pada artikel Belajar Metode Fuzzing dengan SPIKE - Automasi Fuzzing , kita telah mengetahui bug  pada aplikasi vulnserver dengan mentode fuzzing. Salah satu bug pada aplikasi tersebut adalah ketika kita mengirimkan perintah TRUN dan diikuti karakter-karakter tertentu yang pada akhirnya mengakibatkan vulnserver mengalami crash atau access violation. Menurut Mati Aharoni (founder Backtrack), sebelum melakukan exploit terhadap bugs dari buffer overflow exploitation kita harus mempelajari bagaimana aplikasi tersebut mengalami crash dan memahaminya dengan lebih baik. Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab: